Mencoba Mengerti Prinsip Pareto

 Apa itu Hukum Pareto?

Pernahkah kalian menjadi anggota suatu komunitas tertentu? Atau pernahkah kalian menjadi panitia suatu kegiatan?

Jika pernah, apakah kalian sadar bahwa biasanya, dalam kepanitiaan atau komunitas itu, hanya 20 persen anggotanya yang tergolong aktif dan menyumbang keaktifan sebanyak 80 persen. Sementara 80 persen anggota lainnya hanya mampu menyumbang 20 persen saja.

Ternyata, hal seperti ini disebut dengan Hukum Pareto.



Di Wikipedia, hukum Pareto ini menyatakan bahwa untuk banyak kejadian, sekitar 80% daripada efeknya disebabkan oleh 20% dari penyebabnya.

Hukum Pareto di luar negeri sudah sekian lama diteliti secara mendalam dan serius. Meski demikian, masih banyak dari masyarakat kita yang masih belum menyadari akan hal ini. Dan di sinilah kami akan sedikit mengulas tentang Hukum Pareto tersebut.

Hukum Pareto atau Aturan 80/20 ini mulanya diajukan oleh ahli manajemen bisnis bernama Joseph M Juran. Ia menamai Hukum Pareto berdasar pada nama seorang ekonom Italia bernama Vilfredo Pareto yang hidup pada rentang 15 Juli 1848 hingga 19 Agustus 1923.

Pada tahun 1906, Vilfredo Pareto pernah mengamati bahwa 80% pendapatan di negara Italia, ternyata hanya dimiliki oleh 20% dari jumlah populasi saat itu.

Jadi, Hukum Pareto ini sebenarnya lebih mudah dipahami pada urusan ekonomi bisnis. Masih dari Wikipedia, dalam penjelasan mengenai Hukum Pareto, dijelaskan lebih rinci bagaimana implementasi Hukum Pareto ini.

Implementasi Aturan 80/20 alias Hukum Pareto ini, selain lebih mudah diterapkan pada pemahaman tentang ekonomi bisni, juga bisa diterapkan di berbagai macam perkara atau hampir semua hal.



Contoh:
80% dari keluhan pelanggan berasal dari 20% ketidakberesan produk atau jasa.
80% dari keterlambatan jadwal, muncul dari 20% dari penyeban penundaan.
20% produk atau jasa, menyumbang 80% dari keuntungan yang didapat.
20% penjualan produk atau jasa, menghasilkan 80% pendapatan penjualan

Meski tidak setiap hal berlaku demikian, namun kebanyakan memang bisa dianalisa bahwa Aturan 80/20 alias Prinsip Pareto ini bisa berlaku. Kalian bisa mengambil contoh dalam kehidupan keseharian masing-masing.

Misalnya di awal tadi, jika ada anggota kepanitiaan suatu kegiatan, maka hanya 20% anggota panitia tersebut yang mampu menyelesaikan 80% dari tugas kepanitiaan secara maksimal dan optimal. Atau, jika ada 100 anggota suatu komunitas, maka 80% keaktifan komunitas tersebut berasal dari 20 dari 100 anggotanya tersebut.

Nah gimana? Jadi sekarang sudah paham kan apa itu Hukum Pareto atau Prinsip Pareto ini?

Jika masih belum merasa puas dengan contoh-contoh di atas, kita mungkin bisa mengingat-ingat semasa kita sekolah/kuliah. Bahwa jika ada tugas kelompok yang terdiri dari 5 orang, maka 80% tugas kelompok tersebut kemungkinan diselesaikan oleh 1 orang saja. 4 orang lainnya hanya sebagai menyelesaikan 20% soal-soal dalam tugas tersebut.

Itu masih mending kalau masih membantu, terkadang bahkan malah justru sekadar penggembira belaka dengan menyediakan rumah untuk tempat menyelesaikan tugas. Atau tukang ngasih jokes haha hihi.

Demikian.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mencoba Mengerti Prinsip Pareto"

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.