Mengelola Sampah Menjadi Uang? Bagaimana Caranya?

Sampah merupakan produk yang dihasilkan oleh manusia.

Manusia harus mampu mengelola produknya tersebut agar tidak menjadi masalah bagi kehidupan generasi berikut. Kreativitas harus terus diasah agar sampah mampu tertangani dengan cara terbaik.

ilustrasi/sampah organik/brantfortexpositor.ca

Sampah merupakan "produk" manusia. Ia senantiasa ada dan mengikuti perkembangan pola hidup manusia dari zaman ke zaman. Sampah selalu ada dalam kehidupan manusia, dari dulu hingga sekarang. Semakin banyak populasi manusia di atas bumi, semakin banyak pula sampah yang dihasilkannya. Karena itu, berbicara mengenai sampah, tak akan pernah bisa dilepaskan dari pembicaraan mengenai manusianya sendiri sebagai "produsen" sampah.

Dalam perkembangannya, manusia terus berusaha mengurai dan mempelajari tentang tata cara bagaimana mengelola sampah. Sejauh ini, ada banyak sample di mana masyarakat dapat dikatakan berhasil mengelola sampah mereka. Di antaranya bahkan ada yang kemudian dijadikan sebagai lahan untuk mengembangkan perekonomian.

Sampah bisa menghasilkan uang? Iya. Dan di sini, kita tidak akan bicara lebih banyak atau lebih jauh mengenai hal ini. Kita dapat dengan mudab menemukan sample masyarakat yang berhasil mengelola sampah tersebut. Beberapa di antaranya, jangan-jangan justru ada di dekat kita?

Untuk itulah, artikel singkat ini tidak dimaksudkan memperlihatkan kepada pembaca tentang bagaimana tata kelola sampah yang baik dan benar sehingga dapat dijadikan sebagai lahan pengembangan ekonomi rakyat. Hal-hal yang seperti ini sudah banyak yang menawarkan liputannya baik di media online maupun offline.
gambar dari gainsinfo.com

Secara sederhana, sampah dibedakan menjadi dua jenis. Jenis yang pertama yaitu sampah organik. Sedangkan untuk jenis yang kedua adalah sampah anorganik/non-organik.

Sampah organik, mudahnya, adalah sampah yang dapat dimusnahkan secara alami dengan rentang waktu relatif singkat. Yang termasuk sampah jenis organik ini di antaranya sisa makanan, sisa sayur dan buah-buahan (biasanya kulitnya) dan sebagainya. Termasuk pula dalam kategori sampah organik ini yaitu potongan-potongan tanaman, terutama dedaunan dan rumput.
3R; Reuse, Reduce, Recycle/kampoengilmu.com

Sedangkan yang terkategorikan sebagai sampah anorganik atau non-organik, yaitu sampah-sampah di luar sampah organik, yang tidak mudah dimusnahkan secara alami dan kalaupun bisa musnah secara alami, ia membutuhkan waktu yang bukan sekadar relatif lama tetapi sangat lama sekali.

Termasuk dalam kategori sampah non-organik ini yaitu plastik kresek, botol plastik, kaca, logam, dan seterusnya. Semua jenis sampah ini, volume tertinggi yang paling terkenal adalah sampah plastik. Ia sangat banyak sekali jumlahnya di atas bumi ini. Dan plastik, merupakan bahan yang tergolong sulit diurai secara alami. Agar terurai dalam waktu relatif cepat, ia harus diproses secara khusus. Namun bagaimanapun, ia tetap sulit untuk diurai. Bisanya hanya didaur ulang.

Di situlah kemudian muncul ide-ide kreasi dan inovasi pikiran manusia untuk mendaur ulang sampah non-organik ini. Untuk mengetahui apa saja yang bisa didaur ulang dari sampah plastik, kita bisa menemukan banyak produk-produk yang bersifat kreatif yang dibuat dari sampah plastik.

Jadi, pada intinya, ada dua macam jenis sampah yaitu sampah organik dan anorganik/non-organik. Untuk mengurai sampah organik, kita bisa mengolahnya untuk menjadi pupuk kompos. Sedangkan untuk sampah non-organik, kita bisa mendaur ulangnya menjadi produk kreatif. Keduanya sama-sama dapat bermanfaat bagi kehidupan kita.
ilustrasi/sampah anorganik/greendiary.com

Pertanyaannya kemudian adalah: Bagaimana kita memulainya untuk peduli terhadap sampah sehingga kita mampu mengelolanya menjadi suatu yang bermanfaat? Jawabannya ada dalam diri kita masing-masing.

Sementara sekian dulu. Selamat beraktivitas atau beristirahat. Mari kita belajar mengelola sampah.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengelola Sampah Menjadi Uang? Bagaimana Caranya?"

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.